Waresix Ungkap Dampak Digitalisasi pada Industri Logistik

waresix merupakan integrator terbesar di Indonesia yang menyediakan layanan logistik digital untuk B2B. Menghadirkan solusi logistik terintegrasi dengan dukungan teknologi, mulai dari transportasi darat, pergudangan, hingga pengiriman ke seluruh pulau di Indonesia. Saat ini, waresix mengelola lebih dari 50.000 truk dan 150.000 SQM area pergudangan, serta telah dipercaya oleh lebih dari 1.500 pelanggan korporasi pengguna jasa. Dalam menjalankan bisnisnya, waresix berfokus untuk mendorong efisiensi logistik di Indonesia.

Rendahnya pemanfaatan atau utilisasi truk ditengarai menjadi salah satu penyebab tingginya biaya logistik di Indonesia. Menurut Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (ATPRINDO), utilisasi truk di Indonesia hanya berkisar 50.000 km/tahun, sementara di Thailand mencapai 120.000 km/tahun, bahkan di Eropa mencapai 200.000 km/jam.

Group President Waresix, Eric Dharma menjelaskan penyebab rendahnya utilisasi armada disebabkan beberapa faktor mulai dari masalah perencanaan, ketersediaan, hingga gudang.

“Masalah paling besar adalah mengenai perencanaan pengiriman yang kurang baik dalam ekosistem logistik, baik dari sisi pelanggan, pengusaha truk, maupun penerima barang (destination warehouse). Hampir semua pihak yang terlibat belum bisa membuat perencanaan dengan baik,” kata Eric dalam keterangan resmi, Sabtu (15/4/2023).

Dia menjabarkan kurangnya perencanaan, seperti ketidakpastian ketersediaan dan datangnya truk, sehingga membuat pelanggan tak bisa memastikan jadwal pengiriman. Hal itu membuat kesiapan loading barang berkurang, sehingga saat truk sampai, barangnya belum siap untuk dimuat.

“Dampaknya, truk harus menunggu, padahal waktu tunggu tersebut bisa dimanfaatkan untuk melakukan pengiriman lain misalnya,” kata dia.

Selain itu, perencanaan yang kurang baik juga kerap terjadi di gudang tujuan. Seringkali kapasitas loading dan unloading barang tidak sesuai, sehingga truk yang datang harus antri untuk unloading barang.

“Waktu antri atau detention tersebut bahkan ada yang sampai berhari-hari. Sehingga, truk menjadi gudang berjalan yang berdampak pada rendahnya utilisasi truk tersebut. Hal itu merupakan cara yang sangat tidak efisien dalam proses pengiriman barang,” lanjut Eric.

Faktor lainnya, ketidaktepatan pesanan, truk yang datang seringkali batal digunakan karena tak cukup untuk mengangkut muatan. Hal itu menurutnya disebabkan karena ukuran box truk di Indonesia yang memang belum standar.

Tak hanya itu, menurutnya, kurangnya akses terkait pesanan truk juga menjadi penyebab rendahnya utilisasi truk. Sehingga, truk harus menganggur atau jalan balik dengan muatan kosong.

“Seringkali juga, trip kurang efisien, misalnya banyak truk yang harus jalan padahal muatannya tidak penuh. Hal itu membuat jumlah armada yang jalan jadi lebih banyak sehingga menimbulkan kemacetan yang berdampak pada lamanya waktu pengiriman dan meningkatnya konsumsi bahan bakar,” jelas Eric.

Rendahnya utilisasi armada tersebut menurut Eric berdampak pada tingginya biaya operasional pengusaha truk. Sehingga, pengusaha truk sering merugi karena harus membayar fixed cost namun pendapatan tak mencukupi. Kadang, untuk mengakalinya, pengusaha truk harus menaikkan biaya sewanya untuk menutupi fixed cost mereka. Dampaknya, biaya pengiriman menjadi lebih tinggi.

Terkait permasalahan rendahnya utilisasi truk, Eric mengatakan bahwa kehadiran waresix sebagai integrator logistik menjadi salah satu solusinya. Permasalahan ketidaktepatan pesanan misalnya, dengan membangun jaringan truk yang luas, waresix memiliki database yang lengkap terkait ukuran dan jenis truk yang menjadi mitranya. Dengan dukungan teknologi Artificial Intelligence (AI), waresix mampu melakukan smart matching dengan cepat antara jumlah muatan dengan ukuran truk.

“Dalam smart matching tersebut, kami memetakan kebutuhan pelanggan dan mencocokkannya dengan sejumlah mitra transporter yang memiliki kapabilitas untuk melakukan pengiriman tersebut. Sehingga, dalam konteks utilisasi truk, kami telah membantu para mitra transporter untuk mendapatkan muatan yang sesuai dengan truk mereka dengan cepat. Sehingga membantu mereka mengurangi potensi kehilangan pelanggan yang biasanya disebabkan oleh proses konfirmasi ketersediaan truk yang lama,” jelas Eric.

Kehadiran Waresix sebagai integrator, dapat meningkatkan utilisasi dengan membuat perjalanan truk lebih efisien dengan solusi konsolidasi muatan yang ditawarkan. Hal itu dapat mengurangi jumlah perjalanan yang tidak diperlukan dan mengurangi kemacetan sehingga potensi kerugian akibat konsumsi bahan bakar berkurang.

Dengan semua solusi yang dibawa Waresix pun telah berdampak nyata pada meningkatnya utilisasi truk dan pertumbuhan para mitra transporter waresix.

“Dari data Waresix periode April 2022-Maret 2023, utilisasi truk para mitra kami meningkat sebanyak 32%,” kata Eric.

Peningkatan utilisasi truk tersebut, telah membantu pertumbuhan bisnis para mitra transporter Waresix. Berdasarkan pengakuan salah satu mitra transporter, peningkatan utilisasi tersebut telah menyumbang 40% terhadap keuntungannya.

Keuntungan lain yang dirasakan mitra transporter waresix dengan meningkatnya utilisasi truk tersebut adalah bertambahnya aset truk mereka, dari awalnya hanya memiliki 2 truk, sekarang menjadi 18 truk semenjak menjadi mitra waresix.

Saat ini pihaknya pun terus mengembangkan solusi-solusi berbasis teknologi lainnya untuk terus mendorong efisiensi logistik.

“Sehingga, kehadiran kami dapat terus memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar. Sebab kami hadir sebagai mitra pertumbuhan, bukan untuk mendisrupsi industri logistik,” tutur dia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*