Jonathan Latumahina, ayah David Ozora yang menjadi korban penganiayaan putra mantan pejabat Ditjen Pajak akhirnya berkomentar seputar biaya pengobatan putranya. Jonathan ternyata sudah membelikan putra tercintanya, asuransi kesehatan dengan limit hingga Rp 4 miliar.
Belum lama ini, muncul pula kabar yang menyebutkan bahwa biaya perawatan David tembus Rp 1,2 miliar. Jonathan pun dikabarkan menolak bantuan biaya pengobatan dari Rafael Alun Trisambodo. Jonathan akhirnya buka suara seputar biaya pengobatan putranya.
“Gini ya netijen2 sotoy dan netijen2 bayaran tikus, david itu biaya rawatnya dijamin prudential karena gue udah join lama. Yang ditanggung pruden sampai 4M + 12, kalo mau tau tanya @nyonyakepiting aja. Gue bukannya males jawabin isu2 itu dari dulu, menurut gue gak penting aja,” tulis Jonathan dalam akun Twitter @seeksixsucks, (12/4).
Di postingan berikutnya, Jonathan pun menunjukkan kartu asuransi PRUmedical Network dari Prudential yang berwarna hitam.
Seperti diketahui, semakin besar limit tahunan yang dimiliki sebuah asuransi maka makin mahal pula premi yang harus dibayarkan. Namun tentunya proteksi yang didapat akan lebih maksimal.
Lantas bagaimana cara memilih asuransi kesehatan yang aman, memiliki limit besar, dan sesuai bujet? Berikut ulasannya.
Pilih produk dari asuransi dari perusahaan yang sehat
Cara paling mudah mengetahui kesehatan keuangan perusahaan asuransi adalah dengan melihat besaran nilai risk based capital (RBC), perusahaan tersebut.
Sederhananya nilai RBC adalah perbandingan antara besarnya modal dengan risiko yang ditanggung, yang sekaligus menjadi metode untuk menilai tingkat kesehatan finansial perusahaan asuransi.
Menurut ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berdasarkan POJK No. 71/POJK.05/2016, adalah 120%.
Semakin besar nilai RBC, semakin besar tingkat solvabilitas yang dimiliki perusahaan asuransi. Hal ini menunjukkan pula bahwa semakin sehat perusahaan asuransi yang bersangkutan.
Jangan hanya lihat limit, lihat juga ini!
Limit tahunan memang menjadi faktor penentu seberapa besar pertanggungan yang bisa diberikan perusahaan asuransi ke nasabah. Namun jangan lupa, ketahui juga besaran plafon untuk setiap biaya pengobatan.
Usahakan agar biaya pembedahan (operasi) bersifat as charge (sesuai tagihan), begitu pula dengan biaya aneka perawatan. Biaya aneka perawatan adalah biaya-biaya yang dibayar untuk segala tes diagnostik, obat-obatan dan untuk biaya-biaya yang terjadi selama perawatan Rumah Sakit, hingga peralatan dan perawatan medis yang dibutuhkan.
Kedua biaya ini tentunya bisa saja membengkak tanpa disadari, dan jika jumlahnya di atas plafon, maka Anda harus membayar sisanya dengan uang pribadi.
Beli yang rawat inap saja
Anda sejatinya bisa membeli asuransi kesehatan dengan limit besar, yang disertai dengan rawat jalan. Akan tetapi, premi yang Anda bayarkan bisa saja mahal.
Alangkah lebih baik jika Anda manfaatkan BPJS Kesehatan saja untuk menanggung biaya rawat jalan Anda. Atau Anda juga bisa menggunakan dana darurat.
Meski biaya rawat jalan juga cukup mahal, ketahuilah bahwa biaya rawat inap tentu bisa berkali-kali lipat dari rawat jalan. Oleh karena itu prioritaskanlah ke rawat inap dulu.
Pertimbangkan beli yang tidak disertai investasi
Jika dana Anda terbatas, maka pertimbangkan untuk membeli asuransi kesehatan murni tanpa investasi. Premi asuransi yang dilengkapi dengan investasi tentu akan lebih mahal ketimbang yang murni.
Premi asuransi dengan investasi memang seringkali disebut stabil, dan tidak naik dalam periode panjang. Akan tetapi, besarannya tentu mahal untuk jangka pendek.
Mengingat asuransi adalah “proteksi” dan tidak pernah menjadi tabungan atau investasi. Belilah yang sesuai dengan bujet Anda.
Usahakan perhitungan maksimal premi setiap bulan yang Anda bayarkan, tidak lebih dari 15% penghasilan bulanan Anda.