Tanda Kiamat dari Timur Tengah Bikin Geger, Ini Faktanya

Penampakannya terlihat melalui satelit dataran hijau di Jeddah, Makkah Al-Mukarramah dan Al-Madinah Al-Munawwarah. Curah hujan tinggi membuat sejumlah wilayah di Arab Saudi berubah menjadi hijau. (Dok: Climate Extremes via ArabiaWeather)

Perang yang berkecamuk dan krisis yang melanda sejumlah wilayah di dunia telah membuat diskusi mengenai potensi Perang Dunia 3 kian mengemuka. Bahkan, sejumlah pihak mulai meraba-raba tanda kiamat yang muncul belakangan ini.

Beberapa di antaranya muncul di Timur Tengah, khususnya di Israel dan Arab Saudi. Tanda-tanda kiamat itu bahkan disebut-sebut sebagai penanda akhir zaman. Lalu, bagaimana faktanya?

Pertama, lahirnya sapi merah di Israel pada 2018 lalu. Dalam Yudaisme, kemunculan sapi merah merupakan tanda akhir zaman.

Dikutip dari news.com.au, Temple Institute di Yerusalem mengumumkan kelahiran anak sapi itu di YouTube, mengatakan bahwa anak sapi itu akan menjalani “pemeriksaan ekstensif” untuk menentukan apakah seluruh tubuhnya berwarna merah.

Adapun, jika bayi sapi betina ditemukan “bebas noda”, Institut akan menyatakan bahwa anak sapi tersebut “membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia”.Terlepas dari apakah tanda-tanda tersebut dapat diartikan secara harfiah atau tidak, baik dalam agama Kristen maupun Yudaisme, lembu merah merupakan pusat prediksi tentang “akhir zaman”.

Kaum fundamentalis Yahudi dan Kristen percaya bahwa begitu sapi merah lahir, mereka akan dapat membangun kembali Kuil Ketiga di Temple Mount di Yerusalem.

Tetapi untuk melakukan ini, mereka harus menghancurkan apa yang berdiri di atas bukit hari ini – Dome of the Rock, sebuah kuil suci umat Islam.

Rabbi Chain Richman, direktur Temple Institute, percaya waktunya sudah matang untuk membangun Kuil Ketiga, setelah kelahiran lembu merah.

Dalam Yudaisme Ortodoks arus utama, begitu Kuil dibangun kembali, dunia akan menyambut kedatangan Mesias Yahudi dan umat manusia kemudian akan menghadapi Penghakiman Terakhir.

Tetapi beberapa teolog mengatakan pembangunan Kuil Ketiga terkait dengan ‘Hari Penghakiman’ atau “akhir zaman”.

Kedua, adalah munculnya foto yang dinarasikan sebagai bukti telah munculnya tanda-tanda kiamat di Israel. Foto itu memuat gambar hewan yang menjadi salah satu tanda kiamat, yakni Dabbah.

Namun, berbeda dengan kasus sapi merah yang benar-benar lahir dan diteliti, kemunculan Dabbah ini ternyata merupakan hoaks yang menyebar di dunia maya.

Foto yang dinarasikan sebagai kemunculan Dabbah rupanya hasil dari tangkapan layar (screenshot) sebuah video berjudul “The Mexican Mole Lizard – Animal of the Week” dari Ben G Thomas. Hewan yang disebut Dabbah itu adalah Mexican Mole Lizard, kadal tanpa kaki.

Dalam agama Islam, Dabbah diyakini sebagai salah satu tanda datangnya kiamat besar atau kiamat qubro. Kemunculan Dabbah sebagai tanda hari kiamat dinukil dari salah satu riwayat hadits yang diceritakan Abdullah bin Amr.

Masyarakat muslim meyakini, Dabbah memiliki ciri-ciri sejenis binatang melata, hewan berbulu dan berambut, memiliki empat kaki. Ibnu Abbas, salah satu sahabat Nabi, menyebutnya sebagai hewan berwajah manusia.

Tak hanya sapi merah dan dabbah yang menggegerkan publik. Ternyata ada ‘tanda’ kiamat lain yang sempat viral dari Israel.

Munculnya sosok Yanuka Rav Sholmo Yehuda dikaitkan sebagai tanda-tanda kiamat karena oleh sejumlah orang Yahudi dia dianggap sebagai juru selamat.

Adapun, kepercayaan tersebut didasarkan pada lima ciri-ciri yang dianggap cocok, yakni mampu memahami dan mengajar kitab Talmud dan Taurat, memiliki kharisma atau dapat memukau banyak orang, bisa menyembuhkan orang lumpuh, ramalannya sering terbukti benar, dan matanya buta sebelah serta memiliki rambut keriting.

Matanya yang rabun sebelah yang paling mengundang kehebohan karena ia disamakan seperti Dajjal, yang akan muncul pada akhir zaman.

Namun, klaim tersebut nyatanya sekadar menimbulkan kehebohan semata. Banyak orang Kristen dan Yahudi tak mempercayai hal tersebut.

Tanda dari Saudi

Tanda ‘kiamat’ dari Arab Saudi turut menyita perhatian warganet atau netizen. Tepatnya pada awal tahun ini, Arab Saudi dihebohkan dengan pegunungan tandus yang berubah jadi hijau.

Fenomena alam tersebut disusul oleh gejolak perebutan takhta hingga terungkap rencana pemerintah membangun proyek The Mukaab yang dianggap seperti ‘Kabah baru’.

Ketiga hal inilah yang disebut-sebut sebagai tanda kiamat, yang menandakan dunia sudah berada di akhir zaman.

Seorang netizen mengutip salah satu hadis riwayat Imam Muslim yang menyatakan tanda-tanda kiamat, yakni para penggembala kambing berlomba-lomba mendirikan bangunan yang megah dan menjulang tinggi.

“Nabi Muhammad (SAW) mengatakan salah satu tanda kiamat adalah bahwa Anda akan melihat para gembala bersaing dalam membangun gedung-gedung tinggi,” tulis salah satu netizen.

Komentarnya merujuk pada The Mukaab, ‘kabah baru’ yang akan dibangun dengan bentuk kubus dengan panjang masing-masing sisi 400 meter.

The Mukaab akan menjadi pusat kota baru. Mengutip Saudi Press Agency (SPA), pembangunan akan dimulai di area seluas 19 km persegi. Proyek ini akan menawarkan lebih dari 25 juta meter persegi luas lantai.

Bangunan terdiri dari 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980.000 meter persegi ruang ritel. Ada pula 1,4 juta meter persegi ruang kantor, 620.000 meter persegi aset rekreasi, serta 1,8 juta meter persegi ruang fasilitas komunitas.

“Salah satu yang menarik dari pengembangan ini adalah struktur Mukaab, yang digambarkan sebagai tujuan imersif pertama di dunia yang menawarkan pengalaman yang diciptakan oleh teknologi digital dan virtual dengan holografi terbaru,” tulis Business Traveler.

Terkait perebutan takhta, MBS disebut-sebut sering menjegal saudara atau kerabatnya yang dianggap sebagai ancaman. Warganet pun menghubungkan hal tersebut sebagai tanda kiamat.

Terakhir, soal pegunungan tandus yang menghijau, warganet menilai hal tersebut merupakan salah satu tanda kiamat yang dituliskan dalam hadits Nabi Muhammad.

“Salah satu tanda kiamat. Tanah Arab menghijau lagi. Semoga Allah mengampuni kita,” tulis salah satu netizen.

Tanda-tanda ‘kiamat’ sendiri terjadi sesaat setelah Raja Salman bin Abdulaziz, ayah Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), mengumumkan Visi Saudi 2030.

Selama ini Arab Saudi dikenal sebagai negara yang ekonominya bergantung dengan minyak. Namun Visi Saudi 2030 sendiri merupakan sebuah gambaran perekonomian baru Arab Saudi di tahun 2030. Dalam visi itu, Raja Salman menginginkan agar ketergantungan negara itu terhadap migas dikurangi dan sektor ekonomi terdiversifikasi.

Gayung bersambut saat MBS dipilih sebagai Putra Mahkota di 2017. Ia sibuk mendiversifikasi sumber pendapatan negara ke berbagai bagian.

Negeri itu, tengah fokus membangun pariwisata untuk mencapai target menjadi salah satu pilar ekonomi di masa yang akan datang. Pariwisata akan menjadi penyokong PDB kedua setelah minyak.

Kocek US$ 500 miliar lebih digelontorkan untuk proyek-proyek besar itu.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*