Siap-siap Ngebut! RI Kini Ada 3 Motor Ekonomi
Pemerintah akan menggerakkan tiga mesin ekonomi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap di atas 5% pada 2024. Mesin ekonomi itu digerakkan untuk mengantisipasi tekanan ekonomi global yang tak kunjung mereda tahun depan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tekanan ekonomi global pada 2024 tidak makin mudah, dipicu oleh volatilitas harga komoditas yang masih tinggi mengingat tensi geopolitik yang belum mereda dan akan semakin meningkat.
Tingkat pengetatan kebijakan moneter https://huatkas138.site/ negara maju yang menekan aliran modal asing di negara-negara berkembang pun ia perkirakan masih akan terjadi, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok di bawah perkiraan yang dapat menganggu rantai pasok global, serta kerentanan ketahanan pangan dan energi akibat perubahan iklim.
“Dengan berbagai tantangan tersebut, prospek ekonomi global akan lebih menantang. Dalam jangka pendek kami optimis, tahun 2023 ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5% dan tahun 2024 tumbuh 5,2% di tengah berbagai downside risks yang dihadapi,” ucap Airlangga dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Airlangga mengungkapkan, tiga mesin ekonomi yang akan digerakkan dan dioptimalkan pertama ialah mesin ekonomi konvensional yang perlu direvitalisasi dan diperbesar kapasitas nya sehingga terjadi peningkatan produktivitas yang tinggi. Revitalisasi mesin ini termasuk memberbesar investasi baru dan meningkatkan ekspor.
“Untuk itu pemerintah segera membuka pasar yang lebih luas, diantaranya melalui penyelesaian perundingan dagang-investasi I-EU CEPA (Indonesia- European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) dan CP-TPP (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership) untuk menyasar pasar Amerika Latin, serta segera menjadi bagian dalam OECD,” tegasnya.
Kedua, ialah mesin ekonomi baru yang nantinya berfungsi sebagai akselerator pertumbuhan di masa depan. Mesin ekonomi baru ini mencakup penerapan aplikasi digital dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam berbagai sektor ekonomi termasuk pertanian, manufaktur, kesehatan, hingga transportasi.
“Ini akan memungkinkan analisis data yang lebih canggih dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas,” tegasnya.
Selain itu, juga mencakup pengembangan Industri semikonduktor, menjadi jembatan kepada industri untuk pemenuhan konsumsi masa depan. Indonesia menurutnya perlu masuk dalam rantai nilai semikonduktor global dan telah menjadi salah satu negara yang terpilih dan dipromosikan untuk masuk dalam ekosistem downstreaming semi konduktor.
“Kita sudah memulai Kerjasama dengan pemerintah dan perusahaan dari Amerika, Taiwan, Jepang dan Korea dalam pengembangan SDM, manufaktur serta R&D,” tegasnya.
Khusus pengembangan industri semi konduktor ini, Airlangga menekankan, target yang ingin Indonesia capai antara lain pembentukan start up fabless di Indonesia yang akan berdiri pada 2024, hingga kemitraan dengan Amerika Serikat, Taiwan, Korea dan Jepang untuk pengembangan SDM expert di bidang Semikonduktor mulai 2024 sejumlah 500 orang, selanjutnya 1000 orang pertahun sejak 2025-2030.
Di sisi lain, targetnya ialah menggaet investasi back end (testing & assembly) dari Amerika Serikat pada 2024 dan menciptakan ekosistem yang mendukung investasi di industri front-end (wafer fabrication) yang diharapkan berdiri pada 2026.
Pengembangan ekonomi hijau dan energi terbarukan dalam rangka menciptakan lapangan kerja baru sekaligus mencapai target Net Zero Emission juga masuk dalam upaya menggerakkan mesin ekonomi kedua. Sebagai contoh kerjasama Indonesia dengan Japan-AZEC 18 Desember yang lalu, 3 Nota Kesepahaman terkait pengembangan Pembangkit Listrik Geotermal Muara Laboh, PLTSa Legok Nangka dan Revitalisasi Lahan Gambut menjadi Lahan Pertanian di Kalimantan Tengah (sekitar 10.000 ha). Hingga saat ini total 24 MoU sudah disepakati oleh kedua negara.
Adapun mesin ekonomi ketiga, yakni menyempurnakan mesin ekonomi Pancasila, yaitu mesin ekonomi yang berkeadilan. Mesin ekonomi ini akan menjaga kesinambungan sosial ekonomi kita yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Partisipasi masyarakat luas akan dicapai apabila semua penduduk sehat, berpendidikan, mendapatkan pekerjaan yang layak.
Di dalamnya termasuk penyempurnaan program penghapusan kemiskinan, pemberian bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat kelas menengah bawah dan UKM perlu dilanjutkan, sehingga tepat sasaran dan mampu mengikis kemiskinan dan ketimpangan.
“Kami percaya jika ketiga mesin ini berjalan dengan optimal maka kapal merah putih Indonesia, akan mampu terus berlayar membawa kita menjadi negara yang sejahtera sebagaimana yang kita cita citakan bersama,” ucap Airlangga.