Presiden kedua Indonesia, Soeharto, pernah diberi gelar “Bapak Pembangunan”. Pemberian gelar itu diusulkan oleh berbagai kalangan yang mengaku puas dengan kepemimpinan Soeharto, salah satunya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang kala itu dipimpin Theo Sambuaga.
KNPI dalam kongresnya ke-III yang berlangsung tanggal 28 Oktober hingga 4 Nopember 1981 di Jakarta, telah mengeluarkan pernyataan yang dibacakan Sekjen baru KNPI Theo Sambuaga mengenai memorandum tentang gelar Bapak Pembangunan Nasional Indonesia bagi Presiden Soeharto dan pengangkatannya kembali sebagai Presiden Republik Indonesia periode 1983-1988.
Baca Juga: Ketika Presiden Soeharto Canangkan “Rice Estate” Demi Swasembada Pangan
Memorandum hasil Kongres Pemuda dan Kongres Nasional KNPI ke-III itu mengakui dan menetapkan Jendral Purnawirawan Soeharto sebagai Bapak Pembangunan Nasional Indonesia dan mengusulkan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) hasil Pemilu 1982 untuk menetapkan pemberian gelar Bapak Pembangunan Nasional tersebut, kepada Jenderal Purnawirawan Soeharto.
Dikutip dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 628-629, para pemuda itu mengajukan kepada MPR hasil Pemilihan Umum 1982 untuk memilih dan mengangkat Jenderal Purnawirawan Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia periode 1983-1988.