Kasus Covid RI Naik, Cek Aturan Kemenkes Soal Isolasi Mandiri

Kasus Covid RI Naik, Cek Aturan Kemenkes Soal Isolasi Mandiri

Seorang petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) berdiri di dalam bilik pengambilan swab untuk memeriksa persiapan fasilitas tes Covid-19 di sebuah rumah sakit di Mumbai pada 27 Desember 2022. (PUNIT PARANJPE/AFP via Getty Images)

Kasus Covid-19 kembali melanda beberapa negara, termasuk Indonesia. Pantauan CNBC Indonesia, Selasa (19/12/2023), kasus aktif saat ini tembus 2.204, berdasarkan laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Hingga Senin (18/12) https://buddykas.site/ kemarin, ada 243 kasus aktif yang terdeteksi di Indonesia. Menurut Kemenkes, peningkatan kasus ini sebenarnya masih terkendali dan jauh lebih rendah ketimbang masa pandemi.

Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memperhatikan kesehatan. Peningkatan kasus diramal akan terus terjadi hingga selesai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

Lalu, bagaimana kebijakan pemerintah soal isolasi mandiri bagi masyarakat yang positif Covid-19?

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI dr Imran Pambudi mengatakan isolasi mandiri sudah tidak menjadi kewajiban lagi seperti masa pandemi.

Namun, ia sangat menyarankan isolasi mandiri tetap dilakukan walaupun gejala yang dirasakan termasuk ringan. Sebab, ada kelompok-kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan orang dengan komorbid yang perlu dilindungi.

“Soal isolasi mandiri, dari Permenkes tidak harus isolasi mandiri tapi kami sangat menyarankan tidak melakukan banyak aktivitas di luar rumah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan juga,” kata dr Imran, dikutip dari detikcom.

Menyambut liburan Natal dan Tahun Baru, dr Imran mengimbau masyarakat menjalankan protokol kesehatan yang sudah ada. Kalau sakit, ia meminta masyarakat menjaga diri dan orang lain dengan menggunakan masker.

“Kita sampaikan terutama mau liburan ya kalau yang sakit ya kita perlu pakai masker. Sebisa mungkin jangan menyebarkan ke orang lain. Masalah saluran pernapasan tidak hanya COVID-19 dan bisa macam-macam,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*